DokumenPO akan dikirimkan ke pemasok untuk menyediakan barang yang dibutuhkan oleh perusahaan. Memantau pesanan; Biasanya dilakukan oleh orang dari bagian purchasing dengan menanyakan ke pemasok mengenai perkembangan barang atau jasa yang dibutuhkan dengan melalui telepon, email, atau bisa langsung mengunjungi kantor pemasok.
Pengadaan peralatan kantor adalah kegiatan belanja yang bertujuan untuk menyediakan kebutuhan kantor yang mana untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan kantor. Pengadaan dilaksanakan dengan berbagai cara sesuai dengan kebijaksanaan dan kebutuhan institusi atau perusahaan itu sendiri. Faktor yang menyebabkan adanya perbedaan metode atau prosedur pengadaan adalah adanya perbedaan kebutuhan dan perbedaan jenis pekerjaan atau usaha yang bergerak di kantor tersebut. Contohnya, SKPD badan layanan umum BLU seperti rumah sakit maka yang dibutuhkan adalah obat dan alat kesehatan alkes, dan jika seperti Dinas Pendidikan maka yang dibutuhkan adalah alat tulis kantor ATK, komputer, dan lain sebagainya. Hal pertama yang perlu dilakukan oleh pegawai dalam kegiatan pengadaan adalah mengikuti prosedur pengelolaan perbekalan, yang biasanya memerlukan pertimbangan mengenai jenis-jenis perabot, peralatan dan perlengkapan kantor. Setelah itu yang perlu dilakukan para pegawai adalah menentukan jenis, kualitas dan kuantitas perlengkapan yang diperlukan. Selanjutnya bagian General Affairs GA menyediakan dan menggunakan perlengkapan kantor dalam kegiatan operasional. Seorang GA menyediakan perbekalan sesuai dengan anggaran yang berlaku. Tahapan yang tidak kalah penting adalah penyimpanan dan pemeliharaan peralatan kantor. GA harus memastikan pengumpulan dan pengolahan data perbekalan kantor dilakukan secara benar. Jika terdapat peralatan atau perlengkapan kantor yang sudah tidak dapat digunakan, maka yang dilakukan GA adalah menghapus data perlengkapan tersebut. Baca juga Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kantor Pengadaan Alat Tulis Kantor ATK dengan Swakelola Bagaimana Prosedur Pengadaan Peralatan Kantor? Secara umum pengadaan peralatan kantor dapat dilakukan dengan cara berikut ini Mengajukan surat permohonan ke gudang yang berisi peralatan kantor apa saja yang dibutuhkan. Petugas gudang memeriksa stock barang di gudang. Jika tersedia barangnya, maka diberikan dengan dengan bon pengeluaran. Jika tidak tersedia, petugas gudang memberikan nomor pada surat permohonan dari buku induk. Surat permohonan diserahkan kepada bendahara, lalu bendahara mengecek antara permohonan dan ketersedian biaya. Bendahara meminta persetujuan pimpinan. Bagian logistik melakukan pembelian dengan persetujuan pimpinan. Barang yang sudah dibeli dan telah sampai kemudian diperiksa apakah sudah sesuai dengan spesifikasi, kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan. Barang diserahterimakan dengan menggunakan buku serah terima barang. Petugas gudang melakukan kegiatan pencatatan atau administrasi, kemudian disimpan di gudang untuk didistribusikan jika ada yang membutuhkan. Namun yang perlu diingat adalah setiap instansi baik pemerintah maupun swasta memiliki prosedur pengadaan peralatan kantor yang berbeda. Perbedaan ini bisa saja disebabkan oleh beberapa hal, misalnya budaya kantor, kebutuhan akan peralatan, tingkat kompetensi pegawai, juga perbedaan jenis usaha. Pengadaan barang habis pakai dan tidak habis pakai Barang habis pakai dan tidak habis pakai harus selalu tersedia di lingkungan kantor. Barang habis pakai adalah peralatan kebutuhan kantor yang sebentar masa pakainya semisal, alat tulis kantor, aneka kertas, lem dan lain sebagainya. Sedangkan barang tidak habis pakai adalah barang keperluan kantor yang dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang lama, contohnya seperti peralatan komputer, telepon, mesin fotokopi, printer dan peralatan mesin lainnya. Barang habis pakai direncanakan dengan urutan sebagai berikut Menyusun daftar perlengkapan barang habis pakai yang disesuaikan dengan kebutuhan dari rencana kegiatan. Menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang habis pakai tersebut tiap bulannya. Menyusun rencana pengadaan barang habis pakai tersebut menjadi rencana triwulan dan kemudian menjadi rencana tahunan. Sedangkan perencanaan dan prosedur pengadaan barang tidak habis pakai adalah sebagai berikut Menyusun analisis dan menganalisis keperluan perlengkapan barang tidak habis pakai sesuai dengan rencana kegiatan serta dengan memperhatikan barang yang masih layak untuk dipakai. Melakukan perkiraan biaya yang akan dikeluarkan untuk kebutuhan pembelian barang tidak habis pakai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Menetapkan skala prioritas peralatan kantor berdasarkan dana, urgensi kebutuhan dan menyusun rencana pengadaan tahunan. Selain perencanaan pengadaan peralatan kantor diatas, ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh General Affairs GA dalam pengadaan peralatan kantor, yakni sebagai berikut a. Penyimpanan Penyimpanan perlatan kantor atau arsip kantor perlu diperhatikan karena dengan penyimpanan yang baik maka efektifitas kerja dapat ditingkatkan dan dapat menghemat tempat penyimpanan. Dalam kegiatan penyimpanan harus memperhatikan hal-hal berikut ini Persediaan alat-alat pemelihara dan lokasi penyimapanan. Barang yang akan disimpan harus memenuhi syarat penyimpanan. Memperhatikan sifat barang yang disimpan. Memperhatikan jangka waktu penyimpanan. Memperhatikan tenaga yang diperlukan dan biaya yang harus dikeluarkan. b. Pemeliharaan Pemeliharaan peralatan kantor merupakan kegiatan terjadwal dengan tujuan agar setiap barang tetap dalam kondisi baik sehingga jika diperlukan, kondisi barang tersebut masih dalam keadaan yang baik untuk digunakan. c. Pengadminstrasian Administrasi perlengkapan dan perlatan kantor dimulai dengan mencatat secara teratur tiap-tiap barang. Hal ini dilakukan untuk mendata setiap barang yang dimiliki oleh suatu kantor. Selain pencaatatan atau pendataan kegiatan administrasi perlengkapan yang lain adalah kegiatan penghapusan atau penyusutan. Dengan memperhatikan ketiga hal tersebut dapat membuat peralatan kantor yang sudah dibeli menjadi lebih tahan lama karena penyimpanan yang benar, umur masa pakai barang juga semakin panjang karena pemeliharaan barang lebih terjaga. Selain itu, peralatan kantor juga tercatat dengan baik karena administrasi perlengkapan dilakukan dengan baik. Berdasarkan prosedur pengadaan peralatan kantor di atas seharusnya pegawai administrasi kantor sudah dapat memperkirakan kapan seharusnya membeli kebutuhan peralatan untuk kantor.
PemeliharaanSarana dan Prasarana Kantor. A. Pemeliharaan dan Perawatan Barang. Barang-barang perbekalan/perlengkapan kantor baik yang ada di dalam gudang maupun yang ada pada unit pemakai harus selalu dipelihara agar selalu siap untuk digunakan dan juga untuk memperpanjang usia pemakaian dalam rangka menghemat anggaran kantor.
– Pengertian Pengadaan – Pengadaan procurement mengacu pada proses manajemen bisnis yang berkaitan dengan identifikasi, sumber, perolehan dan pengelolaan sumber daya eksternal, yaitu barang, pekerjaan dan jasa, yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam skala besar untuk memenuhi tujuan strategisnya. Istilah pengadaan’ tidak hanya mencakup pembelian barang, tetapi serangkaian peristiwa gabungan dari mengenali kebutuhan akan produk atau layanan hingga pengiriman atau penghentian kontrak. Sebenarnya, pengadaan mencakup kegiatan sebelum dan sesudah mengadakan kontrak dengan pemasok barang dan jasa bersama dengan kegiatan manajemen umum, seperti Kegiatan pra-kontrak Perencanaan, identifikasi kebutuhan, analisis dan pasca kontrak Manajemen kontrak dan manajemen rantai manajemen umum Tata kelola perusahaan, manajemen hubungan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap peraturan. Itu memastikan bahwa perusahaan pembelian mendapatkan bahan, peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dengan harga terbaik, dalam hal kualitas, kuantitas, jangka waktu dan lokasi dengan pengendalian manajemen risiko yang diterapkan. Apa itu Manajemen Pengadaan? Manajemen Pengadaan mengacu pada bentuk manajemen, untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoptimalkan pengeluaran suatu organisasi. Ini berfokus pada membantu organisasi dalam meningkatkan penghematan organisasi saat membeli barang dan jasa dari organisasi eksternal. Tujuannya adalah untuk menghindari kegiatan yang tergesa-gesa, keterlambatan dan kesalahan selama proses pengadaan. Selanjutnya, memastikan bahwa barang, pekerjaan dan jasa diperoleh dengan cara yang tepat dan ditentukan, untuk memfasilitasi kelancaran fungsi proses dan proyek. Proses pengadaan Langkah-langkah berbeda yang terlibat dalam proses pengadaan dibahas sebagai berikut Mengidentifikasi kebutuhan dan menetapkan standarMengembangkan spesifikasiMeneliti pemasok potensialMencantumkan pemasok potensialMengundang tawaran/proposalMeneliti kelangsungan hidup pemasok/vendorMenganalisis nilaiMengembangkan strategi pengadaanMengidentifikasi pembiayaanMengirimkan permintaan pembelian dan meminta proposalMengevaluasi penawaranMemilih pemasok dan menegosiasikan persyaratan dan hargaKontrak pelaksanaPengembangan pesanan pembelianMenerima pengiriman barangMemeriksa kualitas barang yang dikirimMenyetujui faktur dan Melakukan pembayaran Pengadaan mencakup berbagai kegiatan dan proses yang membantu dalam memperoleh produk dan layanan penting dari pemasok utama, dengan harga optimal melalui tender atau penawaran yang kompetitif. Ini mungkin mencakup semua cara, metode dan teknik yang digunakan untuk menyederhanakan proses pengadaan organisasi dan mencapai hasil yang diinginkan. Prinsip Pengadaan Untuk melaksanakan proses pengadaan, perusahaan perlu menerapkan prinsip-prinsip dasar pengadaan yang dibahas sebagai berikut Efektif Kegiatan pengadaan harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan berkontribusi pada keberhasilan Kegiatan dilakukan sesuai rencana dalam jangka waktu tertentu, untuk menghindari dan Kompetitif Semua pemasok diundang dan diberi kesempatan yang sama untuk mengajukan penawaran, yang memenuhi persyaratan perusahaan. Ini harus dilakukan dengan cara persaingan yang sehat di antara pemasok barang dan jasa yang memenuhi syarat di bawah proses yang Informasi terkait ketentuan dan persyaratan pengadaan harus diberikan kepada semua Perlakuan yang adil dan setara diberikan kepada semua pemasok, yaitu prosesnya harus tidak bias dan tidak memihak penyedia Proses harus membenarkan hasil, yaitu alasan pemberian kontrak kepada pemasok jawab Proses harus dilakukan dengan hati-hati dan mematuhi semua ketentuan yang Keputusan harus diambil secara rasional dan independen, tanpa intervensi apapun. Pengadaan adalah bagian penting dari strategi bisnis perusahaan mana pun, karena biaya pengadaan barang harus lebih kecil daripada keuntungan yang diperolehnya. Strategi pengadaan berkaitan dengan apa yang harus dibeli, mengapa harus dibeli, dari siapa harus dibeli, bagaimana cara membeli, dan berapa banyak yang harus dibeli. Next Post Ekonomi Mengenal Kewirausahaan Sosial Mon Nov 29 , 2021 Mengenal Kewirausahaan Sosial Breaking News
PPKmenerima BA Serah Terima Pekerjaan/Pengadaan dan selanjutnya dilakukan serah terima Barang/jasa dengan penyedia Kasubag Keuangan dan Perlengkapan mendokumentasikan berkas pengadaan Barang/Jasa Waktu Penyelesaian 72105 Menit. No. Uraian Kegiatan: Waktu: 1: Ka UPT/KPA menerbitkan SK Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa: 30 Menit: 2: Membuat
Pengertian Pengadaan Procurement – Apa yang dimaksud dengan pengadaan procurement? Apa tujuan pengadaan? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian pengadaan menurut para ahli, tujuan, etika, prinsip, proses dan pelaksanaan pengadaan procurement secara lengkap. Baca Juga Pengertian Kualitas Produk Pengertian pengadaan procurement adalah proses aktivitas pemenuhan dan persediaan barang/jasa dalam kontrak atau pembelian langsung guna mencukupi segala kebutuhan bisnis. Proses pengadaan bisa berpengaruh pada semua proses arus barang. Pengadaan juga diartikan sebagai segala aktivitas untuk memperoleh barang/jasa yang diperlukan dari penyuplai dengan logis dan terstruktur mengikuti etika dan juga norma yang diterapkan dari proses tawar menawar, pembelian, pengangkutan dan juga penyimpanan yang efisien dan efektif seperti apa yang dibutuhkan. Pengadaan barang atau jasa adalah cara memperoleh barang/jasa yang kemungkinan keluaran terbaik, memiliki mutu dan nilai yang sesuai, waktu yang sesuai dan lokasi yang sesuai untuk menciptakan laba bagi pribadi, perusahaan atau pemerintah secara langsung lewat kontrak. Bastian 2010 Pengertian pengadaan procurement ialah akusisi barang, jasa dan pekerjaan publik menggunakan cara dan waktu tertentu, yang menciptakan nilai paling baik untuk masyarakat. Turban 2010 Definisi pengadaan procurement merupakan segala kegiatan yang menyertakan proses perolehan barang dari penyuplay, hal ini mencakup pembelian dan kegiatan logistik ke dalam seperti pengangkutan, barang masuk dan penyimpanan di gudang sebelum barang tersebut dipakai. Marbun 2010 Pengadaan procurement yakni penyediaan barang dan jasa sebagai upaya memperoleh barang dan jasa yang dikehendaki dikerjakan atas dasar pemikiran yang rasional dan analitis, mematuhi norma juga etika yang telah disahkan, menurut cara dan proses penyediaan yang sesuai standar. Siahaya 2013 Pengadaan procurement diartikan sebagai usaha memperoleh barang dan jasa yang diperlukan berdasarkan pemikiran logis dan sistematis serta mamtuhi norma dan etika yang diberlakukan yang tepat dengan cara menyediakan barang dan jasa. Novitaningrum 2014 Pengertian pengadaan procurement yakni kegiatan untuk mendapatkan barang atau jasa secara transparan, efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penggunanya. Baca Juga Pengertian Pengendalian Kualitas Gunawan 1996135 Pengertian pengadaan sarana dan prasarana merupakan semua aktivitas untuk mempersiapkan segala kebutuhan barang benda dan jasa bagi kebutuhan pengerjaan tugas. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Pengadaan barang atau jasa ialah aktivitas untuk mendapatkan barang dan/atau jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi yang prosesnya diawai dengan perencanaan kebutuhan hingga diselesaikan semua aktivitas untuk mendapatkan barang/jasa. Etika Dalam Pengadaan Barang/Jasa Dalam procurement terdapat etika atau perilaku yang baik untuk dilakukan segala pihak yang ikut serta dalam kegiatan penyediaan barang, perilaku baik dalam pengadaan barang/jasa yaitu saling menghormati tugas dan fungsi setiap pihak yang bersangkutan, bersikap profesional dan tidak mencela serta merugikan pihak lain. Sedangkan menurut Kepres Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, etika procurement diantaranya yaitu Menjalankan tugas dengan tertib dan tanggung jawab untuk memperoleh target kemudahan dan akurasi pencapaian tujuan procurement. Bekerja dengan profesional dan mandiri berasas kejujuran dan menjaga rahasia dokumen procurement guna melakukan pencegahan terhadap penyimpangan dalam proses procurement. Tak saling memberikan pengaruh secara langsung ataupun pengaruh secara tak langsung guna menekan terjadinya kompetisi yang tak baik. Menampung dan bertanggung jawab dengan semua ketetapan sesuai dengan apa yang telah disepakati. Mencegah perbedaan kepentingan terjadi antar pihak yang bersangkutan baik itu secara langsung maupun tak langsung dalam proses procurement. Mencegah penghamburan uang negara terjadi dalam proses procurement. Mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang untuk tujuan pihak tertentu yang membuat kerugian keuangan negara secara langsung maupun tak langsung. Tidak ada praktik gratifikasi ke siapapun yang diduga berhubungan dengan proses procurement. Baca Juga Pengertian Pengembangan Produk Prinsip Dalam Procurement Ada sejumlah prinsip yang diterapkan dalam proses procurement, diantaranya yaitu Efisiensi. Ini maksudnya dengan sumber daya yang ada didapatkan barang/jasa dengan jumlah yang sesuai, mutu yang dikehendaki dan dalam waktu ideal. Efektif. Ini maksudnya dengan sumber daya yang ada didapatkan barang/jasa yang bernilai manfaat lebih. Kompetisi yang sehat. kompetisi yang sehat dalam procurement terjadi antara calon penyedia berdasar pada norma dan etika yang berlaku, tidak ada manipulasi dan praktek KKN. Terbuka. Dengan memberi peluang pada semua pihak yang kompeten dalam proses procurement. Transparansi. Maksudnya memberi informasi yang jelas mengenai pelaksanaan procurement kepada semua calon penyedia yang berniat dan juga masyarakat. Tidak diskriminatif. Maksudnya semua calon penyedia diberikan perlakuan yang sama. Akuntabilitas. Pemberian tanggung jawab dalam pelaksanaan procurement pada pikat yang berkaitan dan juga masyarakat atas dasar etika, norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Proses dan Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Proses pengadaan barang dan jasa sederhana diawali dari konsumen memerlukan barang/jasa lalu akan membuat permintaan material, kemudian harus memperoleh izin dari supervisor. Setelah itu cek ketersediaan barang/jasa, jika barang atau jasa tersedia maka siapkan material, apabila ketersediaan barang tak bisa terpenuhi maka buat permintaan pembelian atau purchase requisition PR. Proses purchase requisition harus memperoleh izin sebelum menentukan penyuplai. Apabila diizinkan, maka segmen pembelian akan menentukan penyuplai dengan quotation yang diharapkan dan akan membuat pemesanan pembelian yang paling tepat antara penawaran yang diberi para penyuplai. Pemesanan pembelian tersebut akan dipakai saat menerima barang/jasa, apabila barang/jasa tak sesuai maka bisa mengembalikannya pada penyuplai dan apabila sesuai maka akan menerima faktur pembelian. Sebelum membayar, pemesanan pembelian, penerimaan barang dan faktur pembelian dicocokan. Ada sejumlah model pelelangan dalam proses procurement, antara lain Pelelangan umum, yaitu penentuan penyuplai dilakukakan secara terbuka dengan pengumuman secara luas. Pelelangan terbatas, yaitu pelelangan yang dilakukan jika jumlah penyuplai yang dapat melakukan dipercaya terbatas. Pemilihan Langsung, yaitu penentuan penyuplai denga membandingkan sebanyak mungkin penawar minimal 3 yang lulus prakualifikasi. Penunjukan Langsung , yaitu pelelangan yang dilakukan dalam kondisi tertentu atau khusus pada 1 penyuplai. Swakelola, yaitu pengerjaan tugas yang sudah dirancang, digarap dan dikawal menggunakan tukang dan alat sendiri atau upah borongan. Baca Juga Pengertian Pengembangan Usaha Tugas Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa Berikut ini tugas dan tanggung jawab penyuplai, antara lain Merancang hubungan yang sesuai dengan penyuplai. Menentukan penyuplai barang/jasa. Menentukan dan menerapkan teknologi yang tetap. Melakukan proses pembelian. Mengevaluasi kinerja penyuplai Demikian artikel pembahasan tentang pengertian pengadaan menurut para ahli, tujuan, etika, prinsip, proses dan pelaksanaan pengadaan procurement secara lengkap. Semoga bermanfaat
SOPPenanganan Keluhan Pelatihan Dan/Atau Ujian Pengembangan SDM Pada Rumpun Pengadaan Barang dan Jasa. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Dan/Atau Ujian Pengembangan SDM Pada Rumpun Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Kutai Barat; Kualifikasi Pelaksanaan : Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Memiliki Pendidikan Minimal S1;
Barangtidak habis pakai adalah barang yang dapat dipergunakan dalam jangka waktu lama, contoh barang seperti ini dalam perkantoran adalah, komputer, telepon dan peralatan atau mesin lainnya. 6. Sedangkan barang habis pakai adalah peralatan yang sebentar masa pakainya semisal, alat tulis kantor,aneka kertas, lem dan lain sebagainya.
. 226 5 345 136 78 141 407 129
pengadaan barang dan perlengkapan dilakukan oleh