khodamkeris kyai sengkelat . Habis. Keris Sengkelat Luk 13 Pamor Akhodiyat Meteor Mataram Senopaten Sepuh. Rp 2.888.000 . habis. Keris Sengkelat Pamor Ceprit-Ceprit Majapahit Sepuh Kuno. Rp 2.813.000 . Detail Beli. Order Sekarang » SMS : 082177400100 ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman .
Keris Sengkelat Khodam Alami 9 Wali Keris Sengkelat Khodam Alami 9 Wali ini adalah salah satu keris pusaka yang sangat gagah dan wingit. Keris pusaka tersebut memang jarang untuk didapatkan dan termasuk salah satu keris pusaka kuno namun bilahnya tergolong masih utuh. Keris pusaka sengkelat adalah salah satu keris pusaka dengan jumlah luk 13 dan banyak digemari para pecinta keris pusaka. Keris pusaka ini berisikan khodam alami sosok 9 wali yang sudah ada sejak jaman kerajaan mataram dahulu. Diperkirakan keris pusaka ini milik dari patih maupun panglima perang jaman kerajaan mataram. Keris pusaka ini sangat cocok untuk dikoleksi, maka segera miliki keris pusaka tersebut sebelum didahului yang lain. Keris Sengkelat Khodam Alami 9 Wali mempunyai khasiat Insya Allah untuk multi fungsi sesuai niat pemilim kekuatan tuah akan mengikuti perintah dan energinya sangat kuat terutama untuk memudahkan pemilik menjadi penguasa, memuluskan meraih kepemimpinan swasta/politik/pemerintahan/militer, kelancaran meraih jabatan sesuai harapan, kelancaran rejeki mengalir deras tiada kekurangan, mudah mencapai kekayaan berlimpah, kewibawaan bagai raja, dicintai/disayangi bawahan maupun atasan, memudahkan bergaul pada siapa saja, memudahkan mencari relasi, pengasihan pemikat tingkat dewa, membuka mata batin, membangkitkan indera keenam, ditakuti macam macan jin dan siluman, kebal terhadap serangan sihir, mengembalikan serangan sihir seperti santet dan guna-guna, memberikan perlindungan dan keselamatan serta masih banyak manfaat positif lainnya. Keris Sengkelat Khodam Alami 9 Wali Nama Dapur / Bentuk Keris ini Sengkelat Nama Pamor / Lambang / Filosofi Kulit Semongko Bentuk Pamor Keris Kulit Semongko Tangguh / Estimasi Kerajaan Mataram. Tahun Pembuatan Abad 14-16. Nama Empu Empu Arya Japan, Empu Ki Guling, Empu Ki Nom, Empu Ki Legi, Empu Ki Umayi, Empu Ki Gede, Empu Ki Mayang, Empu Ki Tundung, Empu Ki Tepas, Empu Ki Mayang, Empu Ki Kalianjir. Model Bilah Pusaka Luk 13 Panjang Bilah-Gonjo Keris 35,8 CM Panjang Seluruh Keris 43,2 CM Asal Usul Pusaka Warisan Kerajaan Mataram. Warangka Ladrang Capu Surakarta, Kayu Trembalo Lamen. Garansi Kami Pusaka Dijamin Kuno / Sepuh. Foto Keris Asli Tanpa Editan, Dijamin & Garansi Keris Sama Dengan di Foto. Stok produk/barang ini Hanya 1 Buah Saja. Jika Berminat Dengan Produk Ini Sebutkan Pada Admin Kode Produk P9173 Sejarah Keris Sengkelat Khodam Alami 9 Wali Ketika Kerajaan Majapahit mulai surut, hiduplah seorang empu keris yang sakti mandraguna. Dia bernama Jaka Supa putra dari Bupati Empu yang bernama Ki Supadriya. Jaka Supa adalah seorang pemuda yang sederhana, namun sangat menyukai tapa brata istilah jawanya adalah “Gentur lelaku prihatin”. Kelak atas perjuangan tapa bratanya, beliau akan menurunkan pusaka pusaka yang hebat dan juga menurunkan empu-empu pembuat keris yang luar biasa di tanah jawa. Konon pada suatu ketika, wilayah kerajaan Majapahit dilanda “pagebluk” yang sangat nggegirisi,hingga banyak para kawula rakyat jelata yang pagi sakit sore meninggal dan sore sakit paginya meninggal. Tidak hanya para rakyat jelata, banyak juga beberapa bangsawan, pandita dan sebagainya terserang penyakit yang sangat misterius ini. Hingga akhirnya kekawatiran Sang Prabu atas nasib penghuni Kraton oleh sebab ganasnya pageblug tersebut terjadi juga, Dyah Ayu Sekar Kedaton jatuh sakit. Sudah beberapa tabib pinunjul dari penjuru negeri dihadirkan untuk membatu kepulihan sang putri, namun toh hasilnya selalu nihil. Bahkan kalau malam menjelang , penyakit sang putri kian menjadi jadi. Untuk menghindari kejadian yang tidak di inginkan, sang prabu menugaskan segenap abdi dalem untuk bergiliran menjaga sang putri, khususnya di malam hari. Keris Sengkelat Luk 13 Hingga suatu malam, sampailah giliran jaga itu jatuh pada Tumenggung Supandriya dan Tumenggung Supagati. Akan tetapi, karena mereka berdua ternyata sakit, maka tugas itu diwakilkan kepada anak anak mereka. Jaka Supa putra dari Tumennggung Supandriya dan Majigjo adalah putra dari Tumenggung Supagati. Sore itu langit agak mendung, disebelah barat semburat sinar matahari tampak kemerahan menyaput mega. Hingga dari jauh terlihat menakutkan laksana banjir darah siap menerkam majapahit. Jaka Supa dan Majigja Mereka Jaka Supa dan Majigja berangkat bersama sama menuju Kraton, ditengah perjalanan tak henti hentinya Majigja menceritakan kerisnya yang indah berlapis emas hasil buatanya sendiri. Keris itu diberinya nama sabuk Inten, sebuah keris yang indah, anggun, berpamor eksotis dan menyimpan enegi gaib yang luar biasa, bahkan sembari bercanda, kadang Majigja setengah meledek keris buatan Jaka Supa yang diberi nama Kyai Sengkelat itu. Sengkelat memang berbentuk sangat sederhana, dia sangat polos , tak banyak ornamen, ibarat naga dia bagaikan seekor naga yang hitam legam tanpa mahkota. Namun dibalik kesederhanaanya itulah, Sengkelat adalah keris yang pilih tanding. Sesampai di keputren, mereka berdua langsung mengambil tempat jaga masing masing. Keris Sengkelat Luk 13 Jaka Supa di sebelah kanan regol, sedangkan Majigja disebelah kiri. Beberapa saat waktu berlalu ,tidak terjadi apa-apa. Namun menjelang tengah malam, tiba tiba angin berdesir agak kencang menebar aura mistis yang menggetarkan hati para prajurit yang ikut menjaga kediaman sang putri, angin itu makin melembut dan melembut, hingga akhirnya banyak prajurit yang kemudian bergelimpangan tak mampu menahan hawa kantuk yang luar biasa. Munculnya Keris Condong Campur Tiba-tiba dari arah Gedong pusaka muncul sinar merah kehitaman yang sangat terang benderang, sinar itu naik memanjat langit setinggi lima pohon kelapa tersebut berpendar pendar ke segala penjuru, menebarkan hawa teluh atau wabah penyakit yang mengakibatkan pageblug tersebut. Jaka Supa dan Majigja tak bergeming, ternyata hanya mereka berdua yang masih tersisa dari serangan hawa kantuk tersebut, mereka meningkatkan kewaspadaan , setelah mereka cermati ternyata sinar yang menebar teluh tersebut adalah Keris Kyai Condong Campur. Sabuk Inten yang sedari tadi sudah okrak-okrok pengen keluar dari warangkanya tiba tiba melesat naik ke angkasa, pertempuran condong campur dan sabuk inten tak terelakan lagi, namun sabuk inten memang jauh dibawah condong campur, baru sekitar sepuluh menit sabuk inten dapat dikalahkan dan balik ke warangkanya. Bahkan lambung Sabuk Inten “grimpil” dibagian depan , akibat hantaman Condong Campur. Jaga Supa tanggap sasmita, Sengkelat segera dicabut dari warangkanya setelah mendapat restu, keris pusaka tersebut membumbung tinggi ke angkasa, pertempuran terjadi sangat sengit sekali, desak mendesak dan serang menyerang. Setelah hampir subuh condong campur mulai kewalahan hingga akhirnya Sengkelat berhasil mematahkan ujung condong campur satu luk, akhirnya condong campurpun ngibrit ketakutan dan masuk kembali ke gedong pusaka. Sejak saat itu condong campur tak pernah keluar lagi menebar pageblug, semenjak saat itu pula Dyah Ayu sekar kedaton berangsur angsur sembuh, dan atas jasa-jasanya Jaka Supa akhirnya diangkat menjadi Empu Kerajaan kesayangan sang Prabu. Kelak dari tangannya akan lahir pusaka pusaka hebat yang sampai saat ini dikejar kejar oleh para pecinta keris, dan dari beliau juga akan lahir empu empu hebat penerusnya, keturunan terakhir beliau menurut cerita adalah Empu Djeno Harum Braja dari Ngayugyokarto Hadiningrat. Berhubungan dengan cerita di atas, simbah selalu berpesan ; Lee..…. tirunen si sengkelat, dia adalah simbol wong cilik tapi sugih ngelmu“bathok bolu isi madu” paribasane. Sengkelat orang seneng nuduhake kasudibyane, walau dia sakti, kuat namun sosoknya sangat sederhana, sak anane atau sakmadya. Menurut simbah Sengkelat menjadi ikon bagi para kawula alit yang berilmu tinggi. Konon, kelak dinusantara ini akan muncul sosok pemuda yang sederhana, tapi ketinggian ilmu lahir batinnya luar biasa, dia berasal dari keluarga biasa, yang lebih aneh lagi pemuda tersebut mempunyai pusaka Kanjeng Kyai Sengkelat sebagai tanda bahwa ia adalah pengemban amanat leluhur. Pemuda tersebut akan berjuang membangun Nusantara menjadi negeri yang aman, adil dan makmur. Hubungi Kami di PIN BBM PUSAKA Telephone +6281 222 886 456 Sms +6285 2939 88885 WhatsApp +6285 2939 88885 Keris Sengkelat Khodam Alami 9 Wali ini bisa dimiliki oleh Penggemar Keris Pusaka yang mengutamakan khasiat dan isi bertuah didalamnya. Keris Sengkelat Khodam Alami 9 Wali ini bisa dimiliki oleh aktivis pemelihara Budaya Tosan Aji yang mengutamakan Keindahan Barang Antik Warisan Bangsa yang patut dipelihara dan dijaga demi melestarikan Cagar Budaya Indonesia. Keris Sengkelat Khodam Alami 9 Wali ini bisa dimiliki oleh Pecinta dan Penggemar Tosan Aji yang mempertimbangkan keduanya, baik dari segi Khasiat Keris Pusaka maupun sebagai Barang Antik yang harus dijaga dan dilestarikan. Cara Perawatan Keris Sengkelat Khodam Alami 9 Wali. Cara perawatan yang dilakukan tergolong sangatlah mudah, hanya cukup dengan mengoleskan minyak pusaka khusus keris pusaka. Lakukan hal tersebut setiap Malam Jumat Kliwon atau Malam Selasa Kliwon atau Setiap Tanggal Lahir anda bisa pilih salah satu. Jika anda lupa memberi minyak tidak akan ada efek samping apapun, yang akan terjadi hanya energi dari pusaka menjadi kurang maksimal.
SoldOut! Handle Keris Fosil Keramat Rp 300.000. / A746. Sold Out! Pusaka Buah Khodam Keramat Rp 450.000. / A3237. Sold Out! Mustika Tapak Jalak Usia Ribuan Tahun Sudah Tes Tembus Pandang Rp 450.000. / 3235.
Posted on with 3 comments {[['']]} Keris Kyai Sengkelat, Keris ini memiliki khodam yang bernama Kyai Sengkelat, Pusaka ini di percaya memiliki khasiat untuk Menjaga Ketenteraman lingkungan, Lambang / Simbol dari Perdamaian, Kewibawaan yang Agung, Kemakmuran dan kerejekian. Sedikit cerita tentang sejarah terciptanya pusaka Sengkelat adalah keris pusaka luk tiga belas yang diciptakan pada jaman Majapahit 1466 – 1478, yaitu pada masa pemerintahan Prabu Kertabhumi Brawijaya V karya Mpu Supa Supa adalah salah satu santri Sunan Ampel. Konon bahan untuk membuat keris Sengkelat adalah cis, sebuah besi runcing untuk menggiring onta. Konon, besi itu didapat Sunan Ampel ketika sedang bermunajat. Ketika ditanya besi itu berasal darimana, dijawab lah bahwa besi itu milik Muhammad saw. Maka diberikan lah besi itu kepada Mpu Supa untuk dibuat menjadi sebilah sang mpu merasa sayang jika besi tosan aji ini dijadikan pedang, maka dibuatlah menjadi sebilah keris luk tiga belas dan diberi nama keris Sengkelat. Setelah selesai, diserahkannya kepada Sunan Ampel. Sang Sunan menjadi kecewa karena tidak sesuai dengan apa yang oleh Sunan Ampel disarankan agar keris Sengkelat diserahkan kepada Prabu Brawijaya Prabu Brawijaya V menerima keris tersebut, sang Prabu menjadi sangat kagum akan kehebatan keris Kyai Sengkelat. Dan akhirnya keris tersebut menjadi salah satu piyandel maskot kerajaan dan diberi gelar Kangjeng Kyai Ageng Puworo, mempunyai tempat khusus dalam gudang pusaka baru itu menjadi sangat terkenal sehingga menarik perhatian Adipati Blambangan. Adipati ini memerintahkan orang kepercayaannya untuk mencuri pusaka tersebut demi kejayaan Blambangan, dan berhasil. Mpu Supa yang telah mengabdi pada kerajaan Majapahit diberi tugas untuk mencari dan membawa kembali pusaka tersebut ke Majapahit. karena taktik yang jitu dari mpu sumpa akhirnya keris itu ia dapatkan kembali dan tanpa menyebabkan peperangan,Malah Ki Nambang akhirnya dianugerahi seorang putri kadipaten yang bernama Dewi Lara Upas, adik dari Adipati Blambangan itu Mpu yang berhasil melaksanakan tugas selalu mencari cara agar dapat kembali ke Majapahit. Ketika kesempatan itu tiba maka beliau pun segera kembali ke Majapahit dan meninggalkan istrinya yang sedang hamil. Sebelum pergi, beliau meninggalkan pesan kepada sang istri bahwa kelak jika anak mereka lahir laki-laki agar diberi nama Joko Suro, serta meninggalkan besi bahan untuk membuat keris. . 88 489 256 152 7 143 168 138

khodam keris kyai sengkelat